Pages

Tuesday, November 2, 2010

Kenali Ciri-Ciri Anak Dyslexia

ditulis oleh : Pipik Rizkisriani


Orang sering bingung tentang dyslexia, karena ini bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda. Tidak hanya ada satu profil dyslexia, karena karakteristiknya masih belum  bisa distandarkan. Ada beberapa yang mengalami  masalah artikulasi dan ekspresi verbal, tapi ada juga yang bisa berbicara lancar. Beberapa koordinasi mata dan tangannya terganggu, tapi yang lainnya ada juga yang mampu menyusun puzzle yang rumit. Beberapa terlihat asyik dengan dunianya, tapi beberapa juga bisa terlihat atensi saat mendengarkan orang lain berbicara dan peka terhadap lingkungan. Beberapa kesulitan membaca bahkan untuk sebuah kata sederhana pun, tapi beberapa hampir bisa membaca semua hal tapi bermasalah dalam memahami apa yang mereka baca. Beberapa menulis dengan huruf yang terbalik-balik, beberapa tidak. Di bawah ini adalah area-area dimana anak-anak dyslexia membutuhkan intervensi secara individual :
  • Murid-murid bisa mempunyai masalah dalam membaca kata-kata,mereka terkadang membaca dari kiri ke kanan, dan atau kesulitan memahami bacaaan
  • Homonim dan kata-kata irregular sering menjadi permasalahan
  • Murid dengan dyslexia mempunyai kesulitan mengidentifikasi bunyi-bunyi, mengetahui ada berapa bunyi, dan mengetahui urutan bunyi yang muncul dalam sebuah kata. Kekurangan ini bisa mempengaruhi kemampuan membaca, mengeja dan artikuasi kata-kata.
  • Ketidakmampuan untuk membedakan antara bunyi-bunyi terutama bunyi huruf vokal bisa sangat mempengaruhi kemampuan berbahasa.
  • Ketidakmatangan dalam kemampuan koordinasi mata dan tangan beserta permasalahan lainnya bisa menyebabkan murid kesulitan memegang pensil dan menggunakannya dengan cara yang nyaman buat dirinya.
  • Ini bisa jadi merupakan area yang menakutkan dan membuat murid-murid dengan dyslexia frustrasi. Masalah-masalah dalam menulis dengan tangan dan mengeja bisa menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan, apalagi harus menulis dengan kaidah-kaidah penulisan formal.
  • Tetap mengingat letak dari angka-angka saat proses penghitungan, merupakan hal yang sulit. Begitu juga yang berkaitan dengan hafalan, seperti menghafal perkalian.
  •  Visual-motor perception. Ini bisa mempengaruhi 2 area, yaitu yang pertama pusat dari bentuk yang dirotasikan yang menyebabkan tulisan yang terbalik-balik, dan yang kedua adalah kecepatan murid-murid dalam mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan koordinasi mata dan tangan.
  • Masalah keseimbangan bisa menjadi concern perhatian dalam hal ini. Individu dyslexia tidak bisa menyadari posisi tubuhnya di dalam sebuah ruang, dan ini bisa menyebabkan masalah dimana orang tersebut tidak mengetahui arah, seperti kanan-kiri, dll.
  • Beberapa tahapan perkembangan memang akan terganggu, seperti fungsi sosial, ketertarikan pada akademis, dll.
  • Ketidakmampuan memusatkan perhatian pada sebuah stimuli terutama pada pengajaraan akademis bisa juga muncul pada individu dyslexia.
  • Masalah bisa muncul dalam artikulasi bahasa dengan kaidah yang benar.
  • Murid-murid mempunyai masalah mengatur ruang dan waktu. Mereka tidak mampu mengatur tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu beserta urutannya, sehingga sering mereka kehilangan waktu dalam pengerjaan tugas.
  • Kata-kata yang tidak begitu berarti seperti nama-nama bulan, nomor telepon akan menjadi sangat sulit untuk diingat.
  • Kesulitan dalam area interaksi sosial dan perilaku bisa merupakan akibat dari beberapa faktor. Anak-anak dengan dyslexia yang perkembangannya di bawah usia teman sebayanya akan merasa tidak nyaman saat harus berinteraksi, membuatnya merasa malu saat berhadapan dengan teman seusianya. Beberapa individu dyslexia butuh pengajaran dan contoh dalam memberikan respon yang tepat pada suatu situasi sosial. (sumber : HOW TO REACH & TEACH CHILDREN AND TEENS WITH DYSLEXIA, Cynthia. M Stowe, M. Ed). 

No comments: